Kamis, 22 Maret 2012

TASAWUF DAN TAREKAT


Melihat banyaknya aliran dan sekte-sekte dalam islam saat ini, bahkan berbagai kekeliruan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan tasawuf dan tarekat. Tasawuf dan tarekat sebenarnya bukan hal yang asing lagi. Disekitar kita banyak terdapat aliran-aliran yang berhaluan tasawuf dan tarekat. Namun, yang menjadi tanda Tanya bagi kita “apakah aliran itu suatu aliran tasawuf atau tarekat?, apakah ajaran-ajarannya masih murni ataukah sudah banyak pembaharuannya?”. Jika dikaji asalnya, tasawuf berasal dari kata sufi (صوف), yang berarti suci. Maksudnya, seorang sufi adalah orang yang telah mensucikan dirinya melalui latihan berat dan lama, dengan satu tujuan yaitu berjumpa dengan Allah (berada sedekat mungkin dengan Allah). Tasawuf juga berasal dari kata ahl al-suffah (أهل الصفة), diambil dari istilah sebuah pelana yang dijadikan Rasulullah SAW sebagai bantal ketika beliau hijrah dari Mekah ke Madinah.
Pendapat lain mengatakan bahwa  tasawuf berasal dari kata shaf (صف). Makna shaf ini dinisbahkan kepada orang yang ketika shalat selalu berada di barisan paling depan, sehingga ia mendapat kemuliaan. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shaufanah, yaitu sebangsa buah-buahan kecil berbulu banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah Arab, dan pakaian orang sufi berbulu-bulu seperti ini sebagai lambang kesederhanaannya. Pendapat mengatakan bahwa asal kata tasawuf adalah suf (صوف)  berarti bahwa kain yang dibuat dari bulu wol. Kaum sufi menggunakan wol kasar untuk pakaiannya sebagai lambang kederhanaan. 
 
Konkritnya, tasawuf berarti moralitas-moralitas yang berazaskan Islam. Artinya, bahwa pada prinsipnya tasawuf bermakna moral dan semangat Islam.
Apa yang menjadi Karakteristik tasawuf? Pada dasarnya tasawuf dan semua alirannya memiliki obsesi kedamaian dan kebahagiaan spiritual yang abadi, kemudian tasawuf merupakan pengetahuan langsung melalui tanggapan intuisi dengan menyingkirkan tabir penghalang, sehingga ia akan merasakan realitas (Tuhan) serta dalam tasawuf juga ada statement bahwa adanya peleburan diri dengan kehendak tuhan melalui fana, yaitu peleburan diri dengan tuhan dalam realitas tunggal.
Bagaimana dengan tarekat? Tarekat juga banyak berkembang dikalangan umat islam. Tidak sedikit lembaga-lembaga kajian yang beraliran tarekat. Apa itu tarekat? Tarekat  berasal dari bahasa Arab “thariqah” yang berarti jalan, keadaan, atau aliran. Tarekat merupakan suatu organisasi sufi yang dipimpin oleh seorang Syaikh atau Mursyid yang memiliki zikir, tata cara dan upacara ritual tersendiri yang disepakati bersama. Biasanya para pengikut, terikat pada aturan dan keharusan untuk setia dengan melakukan bai’at. Tarekat mulai berdiri pada abad 3 dan 4 hijryah.
Apa Hubungan Tasawuf dengan Tarekat? Ketika kita membahas tentang tasawuf, akan ditemukan suatu pembahasan mengenai tarekat, hal ini merupakan jalan yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Apakah persamaan tasawuf dan tarekat? Jawabannya adalah:
Yang pertama; keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan melakukan ibadah ditambah dengan tata cara zikir, dan bacaan wirid tertentu. Yang kedua; materi yang diajarkan seorang Syaikh kepada pengikutnya hampir sama dengan materi yang diajarkan oleh seorang sufi, bedanya dalam tarekat untuk sampai pada pengalaman rohani, seseorang dibimbing oleh seorang Syaikh (pemimpin). Sedangkan dalam tasawuf, untuk sampai pada pengalaman rohani, hanya mengandalkan diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Yang ketiga; Tarekat merupakan bagian dari tasawuf. Jika kita membahas masalah tasawuf, akan kita temui bagian khusus yang mengulas seputar tarekat beserta rentetannya. Yang keempat; Tasawuf dicapai secara perorangan, dengan pemaknaan diri serta kesadaran sendiri tanpa campur tangan orang lain. Sedangkan tarekat dilakukan dengan usaha bersama di bawah bimbingan Syaikh untuk mencapai tujuan.  
Apa Saja Tarekat Popular? Kita bisa temui beberapa jenis tarekat yang ada dan berkembang dikalangan umat islam, serta cara penyebaran tarekat-tarekat yang  cukup unik. biasanya di dalam tarekat seorang syaikh (mursyid) mengajarkan wirid dan zikir kepada pengikutnya, jika sudah layak, murid ini diberi ijazah (mandat) untuk mendirikan tarekat di tempat yang baru, sehingga dengan cara ini tarekat itu dikembangkan, terlepas dari adanya penyimpangan-penyimpangan yang nantinya akan terjadi akibat kefanatikan ataupun perbedaan pandangan yang akan muncul belakangan. Tarekat yang popular dikalangan umat islam adalah:
Tarekat Qadiriyah; ditelusuri dari sejarah, tarekat ini didirikan oleh Syaikh Abdul Qadir bin Abdullah al-Jilli (1077-1166) di kota Baghdad. Di Indonesia tarekat ini tersebar pada abad 16 M. Tarekat Qadiriyah berwatak toleran, progresif dan latihan wirid yang ketat. Cara zikir mereka setelah Shalat adalah dengan membaca istigfar, membaca takbir, shalawat Nabi dan kemudian membaca “laa ilaahaillallah”. Masing-masing dibaca 100 kali, dengan ciri khas zikirnya memakai suara keras atau berteriak.
Tarekat Suhrawardiyah; Tarekat suhrawardiyah terkenal dengan keunikan dalam cara pengamalan mereka untuk sedapat mungkin menghayati dan selalu dekat dengan Tuhan.  Tarekat ini didirikan oleh Abd al-Qahir Abu Najidal-Suhrawardi (w. 1163 M) Salah satu ajaran tarekat Suhrawardiyah yang penting adalah anjuran untuk sama’, yaitu mendengarkan musik sufi, puisi ketuhanan dan kasidah yang dapat merangsang pengikutnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Tarekat Rifa’iyah; Tarekat ini didirikan oleh Ahmad al-Rifa’i di Iraq. Tarekat Rifa’iyah adalah cabang dari tarekat Qadiriyah. Ahmad al-Rifa’i berhasil mendirikan tarekat tersendiri dengan jalan mengubah aurat cara-cara berzikir yang menyimpang dari amalan tarekat Qadiriyah, yaitu dengan cara zikir meraung-raung. Bahkan kegiatan zikirnya diikuti dengan latihan kekebalan, sebagai tanda peningkatan konsentrasi mereka dalam berzikir. Di Indonesia, tarekat Rifa’iyah disebarkan pertama kali oleh Nuruddin ar-Raniri semenjak abad ke-17 Masehi, di daerah Aceh.
Tarekat Ahmadiyah (Bedawiyah); pada awalnya, tarekat Ahmadiyah didirikan oleh Ahmad al-Bedawi (w. 1276 M). jika ditelusuri, tarekat ini merupakan cabang dari tarekat Rifa’iyah. Pusat tarekat ini terletak di Tanta. Tarekat Ahmadiah termasuk tarekat pedesaan yang pendirinya kurang terdidik dengan ilmu agama secara mendalam, karena itulah ajaran tarekat ini banyak tercampur dengan tradisi Mesir Kuno yang suka berpesta pora, dan mengadakan pesta kelewat batas. Mereka setiap tahun berpesta merayakan maqam Ahmad Bedawi dengan menyelenggarakan pasar malam. Keunikan ini diikuti oleh tarekat Dasuliyah dan tarekat Bayyumiyah yang merupakan pecahan dari tarekat Bedawiyah.
Tarekat Shadziliyah; Tarekat Shadziliyah adalah tarekat yang didirikan oleh Abu al-Hasan ‘Ali al-Shaadzili. Pendiri tarekat ini meninggalkan kumpulan do’a yang berjudul Hizb al-Bahr. Amalan hidup tarekat Shadziliyah sangat mengutamakan pengendalian diri dan ketenangan batin.
Tasawuf dan tarekat pada intinya adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Hanya saja, cara bagaimana upaya yang mereka lakukan untuk mencapai tujuannya itu berbeda-beda. Ada cara mereka yang terlihat aneh, tetapi hal itu tidak salah, karena Tuhan tidak melarang manusia mengingat Tuhan itu dengan cara apapun, tetapi yang salah adalah ketika terjadi penyimpangan terhadap koridor dan ajaran-ajaran Islam murni. Hal inilah yang sering menjadi bid’ah dikalangan manusia, karena hal ini tidak ada diajarkan sebelumnya oleh Islam dan Rasulullah.

3 komentar: